Selasa, 05 Maret 2013

Tips Memilih Gitar Akustik

Gitar merupakan salah satu instrumen musik yang dimainkan dengan cara dipetik dengan jari ataupun dengan plektrum. Gitar sudah dikenal dimasyarakat luas di seluruh dunia, sesuai dengan perkembangan teknologi, gitar juga mengalami berbagai perubahan. Hingga jaman sekarang, kita masih mengenal jenis gitar ini. Masyarakat luas mengetahui jenis gitar dan dibaginya menjadi 2 jenis, yaitu gitar akustik dan gitar listrik. Gitar akustik sendiri masih dibagi 2 jenis yaitu gitar akustik dan gitar klasik. Perbedaan akustik dan klasik ini terletak pada badan gitar, leher gitar dan kepala gitar. Mekanik yang digunakan jelas ada perbedaan. Kepala gitar klasik ada lubang-lubang sebagai tempat penala dawai (drayer), sedangkan gitar akustik drayernya sudah berbeda. Leher gitar klasik juga lebih lebar bila dibandingkan dengan gitar akustik. Seperti contoh gambar disamping adalah gitar klasik. Sedangkan gambar di bawah ini adalah gitar akustik.


Ntah sejak kapan instrumen gitar ini masuk dan mulai beredar di pasaran musik Indonesia, tentunya sejak adanya para pedagang asing datang ke Indonesia (jaman belanda kali ya). Sahabat Akustic bisa browsing sendiri tentang sejarahnya. Tidak sedikit dari generasi jaman sekarang yang masih menyukai instrumen gitar ini. Instrumen ini memang sangat praktis, bisa dibawa kemana-mana, dan juga bisa dimainkan secara individu (tanpa menggunakan instrumen lain). Betapa sangat digemarinya gitar di kalangan remaja sehingga banyak orang mempelajari akustik gitar dan berusaha memproduksinya sendiri. Walhasil berbagai merek gitar dari yang kelas atas hingga kelas amburadulpun hadir di pasaran. Sehingga kalau tidak berhati-hati dalam memilih pembeli bisa tertipu dengan tampilan dan akhirnya merasa dirugikan. Tips kali ini semoga membantu kawan-kawan ketika mau membeli gitar. Paling tidak ada 4 langkah yang perlu diperhatikan,   seperti tertulis di bawah ini.

1. Lihatlah merknya dahulu. Banyak produk lokal yang berusaha menggunakan nama-nama seperti Yamaha, Corn, Tender dan seambrek nama terkenal lainnya. Jangan terkecoh dengan merek, karena akan fatal. Harga yang murah harus dicurigai, karena untuk membeli drayerpun sudah mahal, apalagi mekanik atau bahan lainya. Justru kadang produk lokal yang tak bernama itu lebih jujur, daripada produk lokal menggunakan merek luar.

2. Lihat bahanya. Setelah mengetahui merek, maka merek ini sangat berpengaruh terhadap bahan yang mereka gunakan. Gitar produk mahal biasanya menggunakan bahan-bahan yang mahal, mekanik yang mahal, sehingga harganya mahal. Hal serupa juga terjadi pada pengrajin lokalan seperti kami. Bahan yang umum digunakan pengrajin adalah leher dan kepala menggunakan kayu maoni. Lebih kelas lagi menggunakan kayu mepel, ciri khas dari kayu mahoni adalah serat dan warna coklatnya yang alami. Sedangkan kayu mepel adalah warnanya kuning muda dan bahan mepel ini lebih padat serat, sehingga terasa sedikit berat bila dibading dengan kayu lainnya. Bagian body atau tubuh, di bagian topnya (atas) biasa standar menggunakan kayu jati londo yang sudah dijadikan triplek (umum menyebutnya cyprus), ciri khas ini bisa ditebak dengan cara finishing. Maka ketika ada gitar yang alami lebih mahal dikarenakan menunjukkan serat yang alami dan bisa ditebak bahannya. Untuk mendeteksi hasil suaranya atau bahan ini, cukup dengan cara di raba atau diketuk-ketuk biar keluar suaranya. Nyaring tidaknya sangat berpengaruh, dan berlanjut ke pengecekan nada. Bahan yang peting diperhatikan adalah top body dan belakang body, karena wilayah inilah yang menghasilkan akustik. Ada hukum tertentu yang harus diperhatikan bagi pengrajin, dalam pembuatan bodi ini, jika ingin mengeceknya, masukkan tangan ke dalam lubang, dan raba saja kayu2 kecil2 yang terpasang di top body dan bagian belakang body. Letak akustik disana, rahasia akustik dan nada juga disana.

3. Pengecekan nada. Cara mengidentifikasi nada sebenarnya ga harus menggunakan aturan standar, kalau mau mengecek gitar baru. Mainkan nada-nada tiap senarnya setengah nada naik hingga pret terakhir, kalau jangkauan nadanya, atau terdengar jarak setengah nada yang sama, maka kualitas nadanya berhasil. Begitu seterusnya hingga semua senar dicoba. Jika ada perselisihan nada setengah yang tidak enak, ya jangan diambil gitar tersebut, karena secara nada dia dianggap produk gitar yang gagal, meskipun jarak pretnya sesuai dengan kategori standar.

4. Keseimbangan gitar. Gitar yang bagus adalah ketika gitar akustik itu tidak berat sebelah. Letakkan gitar di atas telapak tangan. Posisi yang diambil adalah antara leher dan badan gitar, karena beban antara leher (stang gitar) dan body (tubuh/badan) gitar itu sama, sehingga seimbang. Jika tidak seimbang, maka gitar tersebut kurang maksimal. Fungsi dari poin ke-4 ini adalah ketika kita memangki gitar maka posisi gitar akan membantu mempercepat latihan, dan tidak terbebani mencari posisi yang benar, karena berat gitar yang porsinya sudah ditentukan.

Keempat poin tersebut semoga bisa dijadikan pertimbangan bagi kawan-kawan jika ingin memilih atau membeli gitar, baik itu produk luar maupun produk lokal. Berkualitas belum tentu karena namanya yang terkenal, begitu juga sebaliknya. Makanya kami hadir, dengan memberikan garansi di tiap pembelian produk kami. Sesuai perkembangnya waktu dan penuhnya tulisan di blog ini, saya rasa disitu konsumer akan membuktikan bahwa produk kami memang beda dengan produk yang lainya. Lokal belum tentu jelek. Kita bisa bersaing dengan dunia luar, meskipun tradisi pembuatan gitar mereka yang punya, dan bahan-bahan yang bagus mereka juga yang punya. Begitu juga mekanik-mekanik yang bagus juga mereka yang punya, meskipun tinggal mengolah, tentu membutuhkan pengalaman dan jurus-jurus merangkai yang benar. Mojava segera menjawab kebutuh anda, dan siap dibandingkan. 

Semua gambar di atas diambil dengan cara browsing di enternet, menggunakan jasa mesin pencari GOOGLE, dengan kata kunci GITAR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon masukannya Agan-agan